Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Cepat Cek Hasil UKG Online 2013

Cara Cepat Cek Hasil UKG Online 2013 - Kabar gembira untuk rekan guru yang sudah menunggu-nunggu lama dan ingin tahu cara melihat pengumuman hasil UKG 2013. Mulai tadi pagi Minggu 7 Juli tepatnya jam 08.00 WIB hasil uji kompetensi guru yang dilaksanakan bulan Juni kemarin kini hasilnya sudah bisa dilihat. Kalau pada info sebelumnya dikabarkan bahwa hasil ukg 2013 dapat dilihat dalam bentuk transkrip nilai dimana skor nilai dari hasil ukg tiap guru dapat diketahui. Namun dari penampakan pengumuman ukg 2013 di situs Kemdiknas tadi pagi ternyata hasil ukg 2013 hanya dapat diketahui berupa peserta yang memenuhi persyaratan sertifikasi atau tidak memenuhi syarat. Pada kesempatan ini saya akan coba jelaskan sedikit tentang cara cek hasil UKG online 2013. Saat ini website sergur.kemdiknas.go.id kemungkinan agak sulit diakses karena kemarin server website Kemdiknas langsung down akibat banyaknya pengguna yang mengakses secara bersamaan.      

cara cek hasil ukg 2013

Hasil UKG Online 2013 secara resmi telah diumumkan melalui laman website Informasi Sertifikasi Guru di http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/. Namun seperti disampaikan diatas, bahwa tidak ditampilkan hasil skor (nilai) uji kompetensi guru sebagaimana info sebelumnya. Saat dicoba melakukan pencarian dengan memasukkan NUPTK hanya ditampilkan memenuhi persyaratan peserta Sertifikasi Pendidik 2013 atau tidak memenuhi persyaratan.

Yang mungkin akan membuat banyak guru deg-degan atau mungkin kecewa yaitu adanya keterangan pada website sergur.kemdiknas.go.id yang menyebutkan bahwa ada 3 syarat supaya guru bisa masuk menjadi peserta Sertifikasi Guru 2013, yaitu sebagai berikut:

1. Pada tanggal 1 Januari 2014 belum memasuki usia 60 tahun.
2. Sudah menjadi guru pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan tanggal 30 Desember 2005
3. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV). Jika belum S1/D-IV,
– Usia minimal 50 tahun dan masa kerja minimal 20 tahun, atau
– Memiliki Golongan minimal IV/A.

Cara Cepat Cek Hasil UKG Online 2013 adalah sebagai berikut :
1. Kunjungi http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/
2. Klik Pencarian untuk pencarian melalui NUPTK, atau

ukg 2013
Contoh tampilan yang tidak memenuhi persyaratan
hasil ukg online 2013
Contoh tampilan jika memenuhi persyaratan

hasil ukg 2013

3. Klik Kriteria untuk menampilkan daftar calon peserta sertifikasi pendidik 2013 per kab/kota.

hasil ukg 2013-02

hasil ukg 2013-03


Untuk Guru yang lulus UKG 2013 akan berlanjut mengikuti PLPG 2013 yang direncanakan mulai Agustus 2013 mendatang. Sedangkan bagi guru yang tidak lolos UKG tahun ini, harus mengulang kembali ujian mengikuti UKG 2014. Program sertifikasi melalui jalur PLPG sendiri akan berakhir pada tahun 2015. Setelah 2015, semua guru yang belum sertifikasi wajib mengikuti Pendidikan Pelatihan Guru (PPG) selama 2 semester. Sekian info Cara Cepat Cek Hasil UKG Online 2013 ini, semoga bermanfaat.

26 komentar untuk "Cara Cepat Cek Hasil UKG Online 2013"

  1. pemerintah gak sportif sama sekali. bukannya hasil UKG yang jadi acuan malah masa kerja yang didahulukan. kalau seperti itu percuma saja kmaren ikut UKG

    BalasHapus
  2. Kalo seandainy ukg kmren lulus tp msasa kerjany kurang, apakh bisa lolos??????

    BalasHapus
  3. sama saja bohong, kalau ujung - ujung nya ada ketentuan seperti itu,

    BalasHapus
  4. pemerintah ga sepenuhnya terbuka dan ikhlas untuk kesejahteran pendidiknya

    BalasHapus
  5. Sabar ya bapak ibu.., memang sejak Mendikbud dijabat M.Nuh banyak sekali kebijakan yang nyeleneh dan berdampak merugikan bagi para guru. Kita lihat saja nanti semoga kebijakan tentang syarat sertifikasi ini bisa ditinjau lagi.

    BalasHapus
  6. Percuma saja mengabdi keberbagai daerah dengan gaji kecil namun tdk dijadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan melalui sertifikasi.

    BalasHapus
  7. kalau syaratnya begitu, kenapa rata-rata guru yang masa kerjanya kurang 5 tahun diikutkan UKG?
    percuma dong... mengecewakan lagi...

    BalasHapus
  8. buang waktu n biaya, berapa uang negara yg hrs dikeluarkan untuk UKG/UKA? toh pada akhirnya profesionalitas kinerja ditentukan usia dan masa kerja. ga adil!!!!! blm tentu anak muda berkualitas rendah. GANTI AJA NAMANYA JD TUNJANGAN TUA OR TUNJANGAN MS KERJA. PAKE ACARA PROFESIONALITAS SEGALA.

    BalasHapus
  9. owalah,,gt aja?? gak bs liat hasilnya?? jebul e yg blm s1 y ttep mngulang to,,percuma jg ternyata,,

    BalasHapus
  10. ya namanya juga Pemerintah sekarang bapak/ibu,,jaman SBY gitu loooh,,knapa yang umurnya/masa kerja belum cukup diikutkan UKG? itu pertanyaan bagus,, ya jelaslah diikutkan,,biar pesertanya banyak, semakin banyak pesrta makin besar untungnya untuk Pak Menteri (M NUH) gituloooh,,,masa gak tau,,doain aja biar dia sadar..klo gak sadar doain aja dia mati keselek duit korupsi haha..

    BalasHapus
  11. Terus terang saya merasa sangat kecewa sekali, atas kebijakan pemerintah dengan menentukan masa kerja sebagai patokan utama, Guru2 yang di bawah 5 tahun di ikutkan juga... parah dah .. rugi donk .. udah ikut nya bayar lagi.. cape dech ... seharusnya pemerintah tidak seperti ini, membuat kinerja guru jadi menurun, dengan memberi harapan palsu, kepada guru2 muda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bayar???????? kata siapa.
      o mungkin yang dimaksud bayar untuk beli bensin kali wkkwkwkwwkkw

      Hapus
  12. Pak M.Nuh tdk menyatakan panjenengan lulus/tdk lulus kok. Darimana kita tahu? Pastinya kita hnya merasa mampu mengerjakan soal-soal UKG kmrn.

    BalasHapus
  13. tahun yl, skor UKG ditampilkan,knp thn ini Kemendikbud ngga menampilkan skor UKG ya..? terus klo ngga lulus UKG tahun ini, tahun yad hrs UKG lg,pdhl blm tentu UKG thn ini yg ga lolos skor nya rendah.tolong pa menteri M. Nuh , kebijakannya yg lebih adil dan transparan...

    BalasHapus
  14. skor UKG koq ngga ditampilkan ya? udah cape2 belajar.aneh jg, kita ngga tahu skor nya, tp thn dpn UKG lg.pdhl waktu UKG kmrn bisa menjawab soal2 dg baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya UKG sekarang cuman formalitas aja ! Sebagaimana dilansir di beberapa media, UKG sekarang dan kedepannya hanya dimaksudkan untuk keperluan pemetaan kompetensi guru saja. Jadi berapa pun nilai hasil UKG kayaknya ngga ngaruh lagi ! Yang penting asal memenuhi 3 syarat utama seperti tercantum dalam artikel, maka peluang untuk lulus cukup terbuka. Jadi buat yang belum lulus tahun ini tinggal lihat tidak memenuhi syaratnya dimana. Kalau memang sekiranya tahun depan juga bakal terbentur lagi dengan syarat yang ada, maka lebih baik putuskan ngga usah ikut UKG lagi aja daripada buang2 waktu dan biaya.

      Hapus
  15. benaaaaaarrrrrrr percuma katanya harus transparan tapi hasil UKG nya ga ditampilkan,udah aja jangan ada UKG.

    BalasHapus
  16. kalo mau seperti itu aturannya, ketika pemberkasan yang ga memenuhi persyaratan ya ga usah diperkenankan buat ikut UKG, kasian kan cuma di kasih harapan hampa.....
    Gimana pemerintah tuh, ga mikir apa ya... cuma pengen ngejalanin proyek buat pribadi doank, buat apa ada Akta IV kalo kemampuan mengajar guru masih tetep dipertanyakan dengan test UKG yang tidak menjanjikan...!!!!!!!

    Think!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  17. Mohon kepada Para Pejabat Pemerintah yang terhormat anda ini adalah mengemban amanah rakyat sebaiknya amanat itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya jangan bekerja tanpa pemikiran dan langkah yang jelas, sering melakukan program yang tidak efektif dan efisien terkesan menghambur-hamburkan anggaran negara. Contoh Depdikbud ganti Depdiknas kemudian Kemdiknas, SMU diganti SMA, SLTP diganti SMP kelihatannya sepele namun menelan biaya yang sangat besar bayangkan dengan ganti semua itu berapa anggaran untuk ganti papan nama, kop surat, stample, dll yang pada akhirnya memubadzirkan anggaran. Kemudian gonta-ganti kurikulum yang ujung-ujungnya yang dicari adalah proyek yang itu semua kembali menguntungkan para pejabat tapi merugikan rakyat. Yang perlu dilakukan Pemerintah adalah langkah riel yaitu pemenuhan sarana prasarana baik sekolah negegri maupun swasta secara adil. Sekolah di desa-desa masih banyak sarana gedung yang mau ambruk, peralatan pendidikan yang kurang memadai. Juga masih banyak Guru dan Staf TU yang berpenghasilan di bawah upah kuli bangunan. Coba renungkan guru dan Staf TU perbulan mendapat gaji dari sekolah berkisar Rp. 200.000,- sd. Rp. 500.000,- di tambah dapat tunjangan Kesra Rp. 150.000,- itupun kalau dapat Kesra. Adanya BBM naik juga tidak tercover dalam golongan orang-orang yang mendapat BLSM padahal dampaknya adalah yang paling merasakan karena setiap hari harus membeli bensin untuk sarana transportasi. Sehingga janganlah memprogramkan terlalu muluk-muluk akan tetapi situasi kondisinya tidak mendukung. Contoh Kegiatan Ujian kok di- Nasional-kan ya jelas salah kaprah bener ora lumrah. Wong anak kampung kok disamakan dengan anak Ibu Kota. Anak kampung sekolah bawanya buku, anak Ibukota bawanya Lap Top. Sehingga yang terjadi yang mumet bukan siswanya tapi gurunya bagaimana supaya anak didiknya bisa lulus semua. Sehingga kalau boleh kami urun rembug Buatlah Kurikulum Berbasis Lingkungan. Di Lingungan dekat Laut buatlah Sekolah dengan Kurikulum Bagaimana Anak Bisa Berpengetahuan Dapat Mengeola Hasil Laut : Dari Penangkapan, Pengelolaan sampai dengan pemasaran. Begitu juga yang lokasinya dekat hutan buatlah kurikulum agar anak bisa punya pengetahuan tentang itu, nah kalau yang berada di kota baru buat kurikulum yang umum. Sekali lagi mohon hilangkan para mafia pendidikan yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Contoh Idialnya Sekolah Negeri itu menampung per kelas 30 - 32 siswa namun kenyataannya 40 siswa. Hal itu dikarenakan supaya mendapat dana BOS lebih besar, bila perlu menambah lokal lagi yang akhirnya sekolah swasta pada mati suri. Hidup segan mati tak mau karena tidak kebagian siswa. Aaaaaduuuuuuuh pusing jagi orang kecil tidak ada yang memperhatikan, Untung saja masih punya Tuhan yang dapat dijadikan tempat berlindung dan mengadu. Karena memang kalau berharap kepada manusia pasti banyak kecewa tapi kalau mau berharap kepada Tuhan, Insya Allah Tuhan Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha Penyayang , Maha Adil. Amin. Sebenarnya masih banyak yang tersimpan di hati, namun ini saja yang kami sampaikan. Kakean mari ora di gatekke, wong iki be embuh di waca opo ora........... matur nuwun ngapuntenipun engkang katah karan nyatane tiyang alit inggih katah lepate dari pada betulnya.

    BalasHapus
  18. mmg anaeeeh...pool. Bukan kita iri krn ga bs ikut jd pserta sertfksi thun 2013... tpi ngapapin ada ukg kalao nilai aj ga dtampilkan. ga ad transparansi sm skali. klo mmg ukg tdk jd syarat srtfksi thun ini, ngapain diadain ukg? buat pemetaan kompetensi? ya ga mgkn lah....nilai aj ga dtampilkan.... guru jgn dianggap bdoh donk.... ms kerja jg lum tntu aasli....msa lahir thun 1987 ms kerja ud 8 thun lbih....SMA udh honorer? bner2 akal2an.

    BalasHapus
  19. Kalau memang dari awal sudah tidak memenuhi persyaratan pemberkasan, kenapa diharuskan ikut UKG online? Kalaupun memang dinyatakan tidak lulus sebagai calon peserta sertifikasi guru, setidaknya ditampilkan hasil UKG onlinenya. Dilihat juga, dong, kompetensi masing-masing tenaga pendidik. Jangan yang dilihat hanya dari masa kerja dan golongan saja. Apakah itu dipastikan lebih menjamin kemampuan kompetensi guru ybs. Pak Menteri atau yg terkait, dimohon setidaknya tampilkan setiap hasil UKG online.

    BalasHapus
  20. Menteri banyak dosa, memberikan harapan semu pada pendidik. Kebohongan publik. Dimana nilaiku..... nilaimu.... Buat apa ujian kalau tidak dipakai untuk penentuan kompetensi. Lagi2 proyek di kementrian. kirain hanya mentan saja yang korup daging sapi impor...... . ternyata pejabat pada mengeruk harta mumpung berkuasa. Ingat di akhirat kelak....

    BalasHapus
  21. Balasan
    1. Setiap aturan yang akan diterapkan pemerintah tentunya telah melalui pertimbangan yang dibicarakan para pakar pendidikan yang ada jadi kita jangan hanya melihat suatu kebijakan hanya dari sudut pandang kepentingan kita masih banyak hal yang harus dipetimbangkan dari sudut pandang lainnya, seandainya anda pada posisi yang sesuai dengan kebijakan pemerintah tersebut, jelas anda mendukung kebijakan tersebut..ya manusiaawi

      Hapus